Sebelum manusia mengenal listrik, ternyata Allah telah menggelarkan listrik
dalam tubuh manusia secara sangat canggih, bahkan sejak dan dihadirkan-Nya
manusia pertama di bumi. Sel-sel dalam tubuh manusia yang jumlahnya lebih dan
satu triliun masing-masing mempunyai muatan listrik sebesar 90 mV dengan muatan
positif di luar membran sel dan muatan negatif di dalanmya.
Bila dapat
dibuat hubungan sen dalam masalah listriknya antara satu sel dengan sel yang
lain maka memang tubuh manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam
menghasilkan tegangan listrik. Misalnya untuk menghasilkan tegangan 220 V
(tegangan listrik rumah tangga) diperlukan hubungan seri 2500 sel saja,
sedangkan tubuh manusia mengandung lebih dan 1 triliun sel. Apakah hal yang
demikian dapat dilakukan dalam tubuh manusi Entalah. Tetapi memang ada
diberitakan orang dapat menyalakan bola lampu hanya dengan memegang
kutub-kutubnya, sehingga kiranya memang bukan hal yang sangat mustahil, sebab
bahan bakunya memang telah tersedia dalam tubuh manusia itu sendiri.
Semua alat
tubuh manusia dalam menjalankan fungsinya selalu berkaitan dengan masalah
listrik ini, khususnya saraf dan otot, termasuk otot jantung. Penyakit dapat
menimbulkan gangguan listrik dalam tubuh, sebaliknya gangguan listrik pada
sesuatu alat tubuh dapat menimbulkan gejala penyakit. Misalnya radang (selaput)
otak dapat menimbulkan gangguan listrik pada otak sehingga menyebabkan
terjadinya kejang-kejang; sebaliknya gangguan listrik pada otak dapat
menimbulkan gejala penyakit misalnya epilepsi (ayan). Hal yang sama dapat
terjadi baik pada otot maupun pada jantung, misalnya iskemia (kekurangan darah)
atau infarct (kematianjaringan) otot jantung dapat menyebabkan gangguan tata
listrik jantung, sebaliknya gangguan tata listrik jantung dapat menimbulkan
gangguan irama denyut jantung (extra systole). Untuk guna menunjang pemahaman saya mencoba membahasa dalam makalah yang
telah saya susun ini.(TENAGA DALAM CUYY)
Bahwa tenaga dalam ditimbulkan
sebagai hasil dan pengaturan tata listrik dalam tubuh yang kemudian
menghasilkan medan elektromagnetik yang mengelilingi tubuhnya. Bila memang
demikian masalahnya maka adanya medan elektromagnetik tersebut diatas tentulah
akan dapat dibuktikan berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh: sebuah kumparan
kawat listrik yang diletakkan dekat pada sebuah kompas; bila kumparan itu
kemudian dihubungkan dengan sumber arus listrik searah (batu batere, accu),
maka akan segera terbentuk medan elektromagnetik sekitar kumparan itu.
Bersamaan dengan terbentuknya medan elektromagnetik, maka jarum kompas (jarum
kompas tiada lain ialah sebuah magnet) akan menunjukkan pergerakan. Makin kuat
sumber arusnya makin kuat dan luas medan elektromagnetik yang terbentuk dan
makin besar terjadinya pergerakan jarum kompas itu. Demikian juga dalam hal
jaraknya; makin dekat letak kompas terhadap kumparan makin besar pergerakan
jarum kompas itu yang terjadi. Akan tetapi ada satu posisi tertentu di mana
jarum kompas dapat sama sekali tidak bergerak berapapu besar arus listrik yang
dialirkan melalui kumparan, yaitu bilamana posisi kumpanan kawat itu sedemikian
rupa sehingga arah medan elektromagnetik yang dihasilkan kumparan tepat sama
dengan arah medan magnetik yang dihasilkan oleh jarum kompas itu.
Pada dasarnya
semua orang mempunyai tenaga dalam, hanya saja tenaga dalam pada manusia biasa
yang belum diolah masih dalam arah yang simpang-siur sehingga tidak “muncul ke
luar”. Tetapi bila kemudian diolah (melalui olahraga tenaga dalam) dan “dibuka”
(oleh orang bertenaga dalam yang telah mampu) dan selanjutnya proses demikian
diulang-tingkatkan (diulang dan ditingkatkan) lebih lanjut, maka keadaannya
adalah ibarat besi lunak yang secara bertahap diolah menjadi baja dan pada
setiap akhir tahap pengolahan diperkuat sifat magnetnya. Demikianlah maka
dengan melalui proses yang kira-kira serupa dapatlah dikembangkan tenaga dalam
pada seseorang dan jadilah ia kini memiliki tenaga dalam yang “telah mewujud”.
Dalam kaitan dengan proses tersebut di. atas, kiranya memang sangat beralasan
adanya syarat minimal telah menjalani sekian kali latihan (18x) pada setiap
tingkat, sebelum diizinkan mengikuti ujian kenaikan tingkat berikutnya
(di”buka” lebih lanjut). Selanjutnya sebagai halnya jarum baja yang telah
dibuat magnet menjadi peka terhadap hal-hal yang bersifat (elektro) magnetik,
maka orang yang “telah” memiliki tenaga dalampun menjadi peka terhadap adanya
getaran-getaran bersifat tenaga dalam, baik yang berasal dan manusia ataupun
sumber- sumber lainnya yang bersifat nyata maupun yang ghaib.
Orang yang
sedang di”buka” adalah ibarat jarum baja yang sedang diperam dalam kumparan
kawat arus listrik searah atau ibarat digosok-gosokkan ke sesuatu magnet agar
letak molekul-molekulnya menjadi teratur dan searah, atau dengan perkataan lain
arah molekul-molekulnya sedang dibuat menjadi “sinkron”. Demikianlah memang
pengertian di”buka” lebih tepat bila diartikan di”sinknon”kan, oleh karena
pengertian di”buka” sering diasosiasikan kepada adanya “sesuatu” yang
dimasukkan ke dalam diri orang yang di”buka” oleh orang yang mem”buka”,
sedangkan sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang dimasukkan oleh yang
mem”buka” ke dalam diri orang yang di”buka”.
Telah
dikemukakan bahwa semua aktivitas fisiologis dalam tubuh manusia berhubungan
dengan
peristiwa listrik. Penyerang dengan emosinya yang berkobar dan maksud jahatnya
mencelakakan yang akan diserang, akan mempolakan cara menyerang dalam otaknya
dan mewujudkannya dengan pengerahan kekuatan otot yang cukup besar. Kesemuanya
ini berkaitan dengan peristiwa listrik dalam tubuhnya. Makin kuat emosinya dan
makin keras upayanya untuk mencelakaka memperbesar terbangkitnya peristiwa
listrik dalam tubuhnya. Pembangkitan peristiwa listrik dalam tubuh yang diluar
kebiasaannya ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang berbeda arah
dengan gelombang elektromagnetik orang bertenaga dalam yang akan diserang,
akibatnya ialah gelombang elektro pada magnetik penyerang mengalami perubahan
(terinduksi), dengan akibat lebih lanjut menjadi kacaunya peristiwa listrik
dalam tubuhnya, dengan akibat lebih lanjut lagi yaitu menjadi kacaunya gerakan
menyerangnya, yang wujudnya ialah menjadi terpentalnya penyerang tersebut.
Keadaannya
kiranya sama dengan jarum kompas yang didekatkan dengan letak yang tidak sesuai
dengan arah gelombang elektro-magnetik kumparan tersebut di atas, yang akan
menyebabkan jarum kompas itu bergerak. Bila orang yang diserang tidak mempunyai
tenaga dalam, peristiwa tersebut di atas tidak akan terjadi oleh karena orang
yang tidak mempunyai tenaga dalam tidak memancarkan gelombang elektromagnetik.
Lalu pertanyaan
berikutnya ialah: mengapa bukan orang yang bertenaga dalam yang mental oleh
pengaruh gelombang elektromagnetik orang yang menyerang? Hal ini pada umumnya tidak
akan terjadi oleh karena orang yang akan diserang biasanya berada dalam posisi
tubuh yang lebih stabil dan akan lebih baik lagi bila orang itu juga berada
dalam kondisi emosional yang tenang. Di samping itu gelombang elektromagnetik
orang yang bertenaga dalam adalah lebih besar, sudah mapan dan mantap (selalu
ada) dibandingkan dengan gelombang elektromagnetik “bangkitan sewaktu” dan
orarg yang sedang beremosi. Makin besar tenaga dalam yang dimiliki orang yang
akan diserang, makin tebal selubung gelombang elektromagnetiknya, sehingga
semakin sulit bagi penyerang untuk mendekati orang yang akan diserangnya.
Ibaratnya jarum kompas (apalagi jarum kompas “bangkitan sewaktu”) tidak akan
mampu menggerakkan besi magnet dan semakin besar magnet itu maka jarum kompas
yang didekatkan kepadanya sudah bergerak walaupun jaraknya masih jauh.
Kalau orang
tersebut tidak bermaksud menyerang, sekalipun ia mengerahkan kekuatan otot yang
cukup besar, gerakannya tidak akan menjadi kacau oleh karena arah gelombang
elektromagnetiknya searah dengan gelombang elektromagnetik orang yang mempunyai
tenaga dalam tersebut. Keadaannya sama dengan jarum kompas yang terletak dekat
pada kumparan kawat dengan arus listrik searah dengan posisi sedemikian rupa
sehingga arah gelombang elektromagnetik kumparan sama dengan arah gelombang
magnetik jarum kompas itu, sebagaimana telah dikemukakan dibagian depan.
Nah perlu
diketahui bahwa sesama tenaga dalam adalah gelombang elektromagnetik yang
searah sehingga tidak akan saling berbenturan. Yang akan berbenturan ialah
gelombang elektromagnetik “bangkitan sewaktu” hasil dan luapan emosi seseorang
terhadap gelombang elektromagnetik tenaga dalam orang lain.
NIH DISINI GW SAJIKAN JUGA BAGAIMANA SUPAYA KAWAN2 GAK PADA KESENGAT LISTRIK,,,BACA DI BWAH INI,,,
Listrik
mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik
arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak
memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak
terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa
juga mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini disebabkan oleh sistem
perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral (ground).
Acuan ini, yang biasanya di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang
listrik dan satu lagi di ground di rumah). Karena itu jika kita memegang sumber
listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding,
perbedaan tegangan antara kabel listrik di tangan dengan tegangan di kaki
(ground), membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan
mengalami kejutan listrik ("terkena strum").
Listrik dapat
disimpan, misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik yang kecil, misalnya
yang tersimpan dalam batere, tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada
aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit efek setrum, meskipun tidak terlalu
besar dan berbahaya. Listrik mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub
negatif.
Sistem listrik
yang masuk ke rumah kita, jika menggunakan sistem listrik 1 fase, biasanya
terdiri atas 3 kabel:
Pertama adalah kabel fase yang merupakan sumber listrik
bolak-balik (positif dan negatifnya berbolak-balik terus menerus). Kabel ini
adalah kabel yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik (PLN misalnya);
kabel ini biasanya dinamakan kabel panas (hot), dapat dibandingkan seperti
kutub positif pada sistem listrik arus searah (walaupun secara fisika adalah
tidak tepat).
Kedua adalah kabel netral. Kabel ini pada dasarnya adalah kabel
acuan tegangan nol, yang biasanya disambungkan ke tanah di pembangkit tenaga
listrik (di kantor PLN misalnya); dapat dibandingkan seperti kutub negatif pada
sistem listrik arus searah; jadi jika listrik ingin dialirkan ke lampu
misalnya, maka satu kaki lampu harus dihubungkan ke kabel fase dan kaki lampu
yang lain dihubungkan ke kabel netral; jika dipegang, kabel netral biasanya
tidak menimbulkan efek strum yang berbahaya, namun karena ada kemungkinan
perbedaan tegangan antara acuan nol di kantor PLN dengan acuan nol di lokasi
kita, ada kemungkinan si pemegang merasakan kejutan listrik. Dalam
kejadian-kejadian badai listrik luar angkasa (space
electrical storm) yang besar, ada kemungkinan arus akan mengalir dari acuan
tanah yang satu ke acuan tanah lain yang jauh letaknya. Fenomena alami ini bisa
memicu kejadian mati lampu berskala besar.
Ketiga adalah kabel tanah atau Ground. Kabel ini adalah acuan
nol di lokasi pemakai, yang biasanya disambungkan ke tanah di rumah pemakai;
kabel ini benar-benar berasal dari logam yang ditanam di tanah dekat rumah
kita; kabel ini merupakan kabel pengamanan yang biasanya disambungkan ke badan
(chassis) alat2 listrik di rumah untuk memastikan bahwa pemakai alat tersebut
tidak akan mengalami kejutan listrik. Walaupun secara teori, acuan nol di rumah
(kabel tanah ini) harus sama dengan acuan nol di kantor PLN (kabel netral),
kabel tanah seharusnya tidak boleh digunakan untuk membawa arus listrik
(misalnya menyambungkan lampu dari kabel fase ke kabel tanah). Tindakan ceroboh
seperti ini hanya akan mengundang bahaya karena chassis alat-alat listrik di
rumah tersebut mungkin akan memiliki tegangan tinggi dan akan menyebabkan
kejutan listrik bagi pemakai lain. Pastikan teknisi listrik anda memasang kabel
tanah di sistem listrik di rumah. Pemasang ini penting, karena merupakan syarat
mutlak bagi keselamatan anda dari bahaya kejutan listrik yang bisa berakibat
fatal dan juga beberapa alat-alat listrik yang sensitif tidak akan bekerja
dengan baik jika ada induksi listrik yang muncul di chassisnya (misalnya karena
efek arus Eddy).
LHO LALU BAGAIMANA YA LISTRIK MENGALIR DALAM TUBUH /////TAMBAH PENASARAN !!!!
BACA LAGI SOB,,,
Beberapa
tahun yang lalu, seorang berkata kepada penulis : ada seorang Tao Yu pada
saat menerima sepucuk surat dari She Fu, dia merasakan adanya getaran listrik di
surat tersebut. Pertama-tama dia tidak terlalu memperhatikan hal tersebut,
tetapi setelah menerima beberapa pucuk surat berikutnya, getaran listrik
tersebut juga terasa, hal ini menyebabkan dia jadi berpikir, mengapa ada
getaran listrik pada surat yang diterima dari She Fu, sedangkan surat yang
diterima dari teman yang lain tidak terasa ada getaran listriknya.
Setelah
hal tersebut dibahas, maka diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
disetiap tubuh manusia ada getaran atau aliran listrik, pada umumnya
getaran/aliran listrik tersebut sangat kecil dan lemah sekali, sehingga kita
tidak merasakan keberadaannya, kalaupun kadang-kadang kita merasakan ada
getaran/aliran listrik muncul di dalam tubuh, kita tidak terlalu merespon hal
tersebut sehingga aliran listrik dalam tubuh walaupun ada seperti tidak ada.
Aliran listrik
di dalam tubuh termasuk juga salah satu wujud dari “Chi” di dalam tubuh
manusia. Yang dapat digolong “Chi” di dalam tubuh manusia antara lain :
1.
Oksigen.
2.
Darah dalam tubuh.
3.
Aliran listrik dalam tubuh.
4.
Cahaya mental dalam tubuh.
Oksigen
dan Darah merupakan benda yang sangat dibutuhkan oleh seluruh organ tubuh
manusia, sedangkan Aliran listrik dan Cahaya mental adalah energi yang tidak
kasat mata.
Jalannya
empat benda tersebut, kadang-kadang bersatu, kadang-kadang sendiri-sendiri,
tapi caranya sangat berlainan, diantaranya oksigen dan gizi dalam darah jadi
satu grup, menggunakan pipa-pipa dalam tubuh untuk menyalurkannya keseluruh
bagian tubuh, ini adalah transport nyata.
Aliran
listrik dan cahaya mental jadi satu grup, untuk penyalurannya menggunakan
saluran-saluran yang tak terlihat.
Kembali
menguraikan mengenai surat yang diterima oleh Tao Yu yang merasakan ada getaran
listrik, ini dibahas sebagai berikut : ada kemungkinan energi listrik dari
tubuh si pengirim pada saat menulis surat dan alamat surat menempel pada
permukaan surat dan sampul surat. Karena energinya kuat, maka hingga beberapa
hari energi yang menempel pada surat masih terasa getaran listriknya oleh si
penerima surat. Tapi mengapa pak pos yang mengantar surat tersebut tidak
merasakan getaran/aliran listrik tersebut. Untuk hal ini kemungkinan besar
frekwensi getaran/aliran listrik pak pos berbeda dengan frekwensi getaran
listrik yang ada pada surat, sedangkan untuk sipenerima surat karena frekwensi
getaran/aliran listriknya sama dengan yang ada di surat maka dia merasakan
adanya getaran listrik tersebut.
Keras
lemah getaran/aliran listrik dalam tubuh manusia berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lain. Umumnya orang yang sering melakukan latihan Tao (Sen Kung,
Chi Kung dan Cing Co Kung) atau sering semedi/meditasi hingga tenang, aliran
listrik dalam tubuh akan jadi lebih kuat, terasa lebih keras dan sekaligus
cahaya mentalnya juga lebih kuat dan tebal, energi ini bisa diperoleh dari
latihan Tao atau dari semedi. Jika ada orang yang mampu mengumpulkan energi
listrik tubuhnya kebagian telapak tangannya hingga bisa merasakan getaran
listrik yang kuat di telapak tangannya, maka energi listrik tersebut ada
kemungkinan bisa menyebuhkan beberapa penyakit tertentu
Karena seperti juga makhluk hidup
lain di tubuh manusia juga tersimpan energi listrik dan dikelilingi medan
listrik, maka energi listrik alami ini dapat dikonsentrasikan untuk
menghasilkan tenaga dalam. Hal ini dapat terjadi melalui latihan fisik dengan
pengaturan pernapasan. Latihan fisik berpengaruh pada suplai oksigen dalam
tubuh.
Impuls listrik dihasilkan oleh ATP
(adenosine triphosphate) sebagai senyawa yang menyimpan energi tubuh, yang
terjadi akibat pembakaran oksigen dalam tubuh. Dalam sel, energi digunakan
untuk mensintesis molekul baru, kontraksi otot, konduksi saraf, menghasilkan
radian energi yang menghasilkan pancaran sinar.
Medan listrik dapat diperbesar
hingga menghasilkan energi listrik tubuh (bioelektris) bila elektron bergerak
lebih cepat secara teratur.
Energi atau tenaga dalam inilah yang
diolah dan dikembangkan para ahli olah prana untuk menyembuhkan penyakit.
"Segala yang ada di alam semesta merupakan manifestasi energi, seperti
gravitasi, dan gelombang magnet, serta energi matahari,".
Dalam pandangan, ada pula energi
lain, yang halus atau baik, kasar atau buruk. Energi itu dapat masuk dalam
tubuh manusia. Karena itu, salah satu tujuan pengobatan adalah mengubah daya
lemah menjadi kuat dan kasar menjadi halus, dengan menetralisir energi yang ada
pada bagian yang sakit.
Penyakit merupakan dampak dari
adanya ketidakseimbangan tiga unsur dalam tubuh yaitu fisik, pikiran, dan jiwa.
Faktor penyebabnya bisa berasal dari dalam diri sendiri atau unsur luar yang
masuk kedalam tubuh. Virus dan bakteri sebagai salah satu faktor dari luar
dapat mengganggu keseimbangan unsur tubuh.
Getaran, hawa panas, dan pancaran sinar yang dikeluarkan
oleh bagian tubuh yang sakit berbeda dengan yang berasal dari bagian tubuh
normal. Dengan mengenali perbedaan getaran, panas, dan sinar dari berbagai
bagian tubuh, seorang penyembuh dengan tenaga prana dapat mengetahui
ketidaknormalan yang terjadi pada satu atau lebih bagian tubuh.
Teknik penyembuhan dengan ilmu
tenaga dalam bertujuan mematikan unsur negatif seperti virus dan bakteri,
menetralkan zat kimia dalam tumbuh, serta membantu memperlancar suplai oksigen
ke sel saraf sehingga sel dapat berfungsi semestinya. Ia berpendapat, sel
syarat berperan penting dalam mengaktifkan organ dan sel tubuh lainnya.
Penyembuhan
Proses penyembuhan dilakukan mulai
dari membaca getaran sinar tubuh di sekitar bagian yang dikeluhkan dan mencari
sumber keluhan. Selanjutnya mengirim tenaga dalam halus ke pusat keluhan dan
mengembalikan sinar tubuh kembali pada warna normal.
Pemancaran tenaga dalam bertujuan
mengembalikan sinar atau cahaya organ tubuh pasien kembali ke kondisi normal.
Selain itu, melalui tenaga dalam, ahli prana memberikan energi yang merangsang
sel yang tidak normal atau pada lemah untuk menumbuhkan kekebalan.
Untuk mengembangkan tenaga dalam
dibutuhkan meditasi gerak atau latihan silat, dan selanjutnya meditasi diam.
Dengan penggabungan dua meditasi ini gelombang otak dapat dibangun dan
ditingkatkan. Pada tingkat tertentu gelombang otak dapat dikendalikan untuk mengelola
fungsi tubuh, jiwa, dan pikiran sesuai kebutuhan
G. BAHAYA SENGATAN LISTRIK
Manusia adalah
penghantar. Jadi jika seseorang menjadi
bagian dari rangkaian listrik maka arus listrik
akan mengalir melewati tubuh orang
tersebut. Inilah yang disebut tersengat listrik.
Lalu bagaimana seseorang bisa
tersengat listrik ?
ada banyak kemungkinan, antara lain :
- Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
- Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak
- Kegagalan peralatan
- Terkena muatan listrik statis
- Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)
ada banyak kemungkinan, antara lain :
- Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
- Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak
- Kegagalan peralatan
- Terkena muatan listrik statis
- Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)
Akibat lengsung dari sengatan
listrik biasanya akan terasa kesemutan. Bila sengatan
listrik terus berlangsung, akan mulai menganggu
pernafasan dan bahkan bisa merusak jaringan syaraf. Akibat
tidak langsung dari sengatan listrik tidak kalah bahaya nya,
misalnya jatuh dari ketinggian tertentu. Hal ini bisa
terjadi pada seorang karyawan yang kebetulan
sedang memperbaiki instalasi listrik pada ketinggian tertentu. Karena terkejut (akibat
sengatan listrik) jatuh dan berakibat fatal.
Tingkat keparahan dari akibat
langsung maupun akibat tidak langsung dari sengatan listrik
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni :
1. Ukuran fisik bidang kontak
2. Kondisi umum dan hambatan tubuh
3. Jumlah miliampere
4. Bagian tubuh yang dialiri arus
5. Lamanya arus mengalir
6. Tempat terjadinya basah atau kering
2. Kondisi umum dan hambatan tubuh
3. Jumlah miliampere
4. Bagian tubuh yang dialiri arus
5. Lamanya arus mengalir
6. Tempat terjadinya basah atau kering
UKURAN
FISIK BIDANG KONTAK
Semakin besar dan luasbidang
kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik, semakin
rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus
listrik yang mengalir melewatti tubuh dan akan
semakin parah akibatnya.
KONDISI UMUM DAN TAHANAN TUBUH
Tingkat keparahan akibat
sengatan listrik bergantung pada kondisi umum korban. Apabila yang
terkena sengatan listrik tersebut dalam
keadaan sakit akibatnya tentu akan lebih parah dari
korban yang pada saat kejadian dalam kondisi prima (sehat).
Faktor lain yang
mempengaruhi keparahan adalah tubuh. Semakin
kecil tahan tubuh akan semakin parah akibatnya.
Tahanan tubuh
manusia terhadap aliran listrik
berubah-ubah sesuai dengan kondisinya.
Tahanan tubuh manusia terdapat hampir pada
semua kulit tubuh.
Kulit tubuh terdiri atas 2
(dua) lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar
tersusun dari sel-sel sisik (scally cell) yang mempunyai
tahanan yang tinggi pada keadaan kering, bersih dan
tidak sobek, yakni sekitar 100.000 ohm - 600.000
ohm. Pada keadaan basah atau sobek, tahanannya
turun drastis sampai hanya sekitar 750 ohm. Untuk kulit
lapisan dalam, karena adanya cairan tubuh, memiliki tahanan relatif lebih
rendah, yakni sekitar 300 ohm .
Jadi bilamana kulit sedang kering,
tahanan menjadi tinggi dan cukup untuk
melindungi dari bahaya sengatan listrik.
Namun demikian untuk mendapatkan kondisi kulit
yang benar-benar kering adalah hal yang jarang dijumpai.
Kecenderungannya setiap orang akan mengeluarkan keringat walaupun
hanya sedikit. Oleh karena itu dianggap bahwa tubuh selalu basah,
tahanan listrik menjadi rendah dan kemungkinan
terkena sengatan menjadi tinggi.
Ternyata, tahanan tubuh juga
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Wanita dewasa memiliki tahanan tubuh
yang berbeda dengan laki-laki dewasa.
Tahanan tubuh wanita dewasa lebih rendah dibanding tahanan
tubuh laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang
mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih
besar dan akibatnya tentu juga lebih parah.
DON'T FORGET TO GIVE YOUR COMMENT !!!
THANKS FOR YOUR VISIT TO MY BLOG...
DON'T FORGET TO GIVE YOUR COMMENT !!!
0 komentar:
Post a Comment