Search

Friday 22 February 2013

Listrik Dalam Tubuh Manusia

Sebelum manusia mengenal listrik, ternyata Allah telah menggelarkan listrik dalam tubuh manusia secara sangat canggih, bahkan sejak dan dihadirkan-Nya manusia pertama di bumi. Sel-sel dalam tubuh manusia yang jumlahnya lebih dan satu triliun masing-masing mempunyai muatan listrik sebesar 90 mV dengan muatan positif di luar membran sel dan muatan negatif di dalanmya.

Bila dapat dibuat hubungan sen dalam masalah listriknya antara satu sel dengan sel yang lain maka memang tubuh manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam menghasilkan tegangan listrik. Misalnya untuk menghasilkan tegangan 220 V (tegangan listrik rumah tangga) diperlukan hubungan seri 2500 sel saja, sedangkan tubuh manusia mengandung lebih dan 1 triliun sel. Apakah hal yang demikian dapat dilakukan dalam tubuh manusi Entalah. Tetapi memang ada diberitakan orang dapat menyalakan bola lampu hanya dengan memegang kutub-kutubnya, sehingga kiranya memang bukan hal yang sangat mustahil, sebab bahan bakunya memang telah tersedia dalam tubuh manusia itu sendiri.

Semua alat tubuh manusia dalam menjalankan fungsinya selalu berkaitan dengan masalah listrik ini, khususnya saraf dan otot, termasuk otot jantung. Penyakit dapat menimbulkan gangguan listrik dalam tubuh, sebaliknya gangguan listrik pada sesuatu alat tubuh dapat menimbulkan gejala penyakit. Misalnya radang (selaput) otak dapat menimbulkan gangguan listrik pada otak sehingga menyebabkan terjadinya kejang-kejang; sebaliknya gangguan listrik pada otak dapat menimbulkan gejala penyakit misalnya epilepsi (ayan). Hal yang sama dapat terjadi baik pada otot maupun pada jantung, misalnya iskemia (kekurangan darah) atau infarct (kematianjaringan) otot jantung dapat menyebabkan gangguan tata listrik jantung, sebaliknya gangguan tata listrik jantung dapat menimbulkan gangguan irama denyut jantung (extra systole). Untuk guna menunjang pemahaman  saya mencoba membahasa dalam makalah yang telah saya susun ini.(TENAGA DALAM CUYY)


Bahwa tenaga dalam ditimbulkan sebagai hasil dan pengaturan tata listrik dalam tubuh yang kemudian menghasilkan medan elektromagnetik yang mengelilingi tubuhnya. Bila memang demikian masalahnya maka adanya medan elektromagnetik tersebut diatas tentulah akan dapat dibuktikan berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh: sebuah kumparan kawat listrik yang diletakkan dekat pada sebuah kompas; bila kumparan itu kemudian dihubungkan dengan sumber arus listrik searah (batu batere, accu), maka akan segera terbentuk medan elektromagnetik sekitar kumparan itu. Bersamaan dengan terbentuknya medan elektromagnetik, maka jarum kompas (jarum kompas tiada lain ialah sebuah magnet) akan menunjukkan pergerakan. Makin kuat sumber arusnya makin kuat dan luas medan elektromagnetik yang terbentuk dan makin besar terjadinya pergerakan jarum kompas itu. Demikian juga dalam hal jaraknya; makin dekat letak kompas terhadap kumparan makin besar pergerakan jarum kompas itu yang terjadi. Akan tetapi ada satu posisi tertentu di mana jarum kompas dapat sama sekali tidak bergerak berapapu besar arus listrik yang dialirkan melalui kumparan, yaitu bilamana posisi kumpanan kawat itu sedemikian rupa sehingga arah medan elektromagnetik yang dihasilkan kumparan tepat sama dengan arah medan magnetik yang dihasilkan oleh jarum kompas itu.
Pada dasarnya semua orang mempunyai tenaga dalam, hanya saja tenaga dalam pada manusia biasa yang belum diolah masih dalam arah yang simpang-siur sehingga tidak “muncul ke luar”. Tetapi bila kemudian diolah (melalui olahraga tenaga dalam) dan “dibuka” (oleh orang bertenaga dalam yang telah mampu) dan selanjutnya proses demikian diulang-tingkatkan (diulang dan ditingkatkan) lebih lanjut, maka keadaannya adalah ibarat besi lunak yang secara bertahap diolah menjadi baja dan pada setiap akhir tahap pengolahan diperkuat sifat magnetnya. Demikianlah maka dengan melalui proses yang kira-kira serupa dapatlah dikembangkan tenaga dalam pada seseorang dan jadilah ia kini memiliki tenaga dalam yang “telah mewujud”. Dalam kaitan dengan proses tersebut di. atas, kiranya memang sangat beralasan adanya syarat minimal telah menjalani sekian kali latihan (18x) pada setiap tingkat, sebelum diizinkan mengikuti ujian kenaikan tingkat berikutnya (di”buka” lebih lanjut). Selanjutnya sebagai halnya jarum baja yang telah dibuat magnet menjadi peka terhadap hal-hal yang bersifat (elektro) magnetik, maka orang yang “telah” memiliki tenaga dalampun menjadi peka terhadap adanya getaran-getaran bersifat tenaga dalam, baik yang berasal dan manusia ataupun sumber- sumber lainnya yang bersifat nyata maupun yang ghaib.
Orang yang sedang di”buka” adalah ibarat jarum baja yang sedang diperam dalam kumparan kawat arus listrik searah atau ibarat digosok-gosokkan ke sesuatu magnet agar letak molekul-molekulnya menjadi teratur dan searah, atau dengan perkataan lain arah molekul-molekulnya sedang dibuat menjadi “sinkron”. Demikianlah memang pengertian di”buka” lebih tepat bila diartikan di”sinknon”kan, oleh karena pengertian di”buka” sering diasosiasikan kepada adanya “sesuatu” yang dimasukkan ke dalam diri orang yang di”buka” oleh orang yang mem”buka”, sedangkan sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang dimasukkan oleh yang mem”buka” ke dalam diri orang yang di”buka”.
Telah dikemukakan bahwa semua aktivitas fisiologis dalam tubuh manusia berhubungan  dengan peristiwa listrik. Penyerang dengan emosinya yang berkobar dan maksud jahatnya mencelakakan yang akan diserang, akan mempolakan cara menyerang dalam otaknya dan mewujudkannya dengan pengerahan kekuatan otot yang cukup besar. Kesemuanya ini berkaitan dengan peristiwa listrik dalam tubuhnya. Makin kuat emosinya dan makin keras upayanya untuk mencelakaka memperbesar terbangkitnya peristiwa listrik dalam tubuhnya. Pembangkitan peristiwa listrik dalam tubuh yang diluar kebiasaannya ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang berbeda arah dengan gelombang elektromagnetik orang bertenaga dalam yang akan diserang, akibatnya ialah gelombang elektro pada magnetik penyerang mengalami perubahan (terinduksi), dengan akibat lebih lanjut menjadi kacaunya peristiwa listrik dalam tubuhnya, dengan akibat lebih lanjut lagi yaitu menjadi kacaunya gerakan menyerangnya, yang wujudnya ialah menjadi terpentalnya penyerang tersebut.
Keadaannya kiranya sama dengan jarum kompas yang didekatkan dengan letak yang tidak sesuai dengan arah gelombang elektro-magnetik kumparan tersebut di atas, yang akan menyebabkan jarum kompas itu bergerak. Bila orang yang diserang tidak mempunyai tenaga dalam, peristiwa tersebut di atas tidak akan terjadi oleh karena orang yang tidak mempunyai tenaga dalam tidak memancarkan gelombang elektromagnetik.
Lalu pertanyaan berikutnya ialah: mengapa bukan orang yang bertenaga dalam yang mental oleh pengaruh gelombang elektromagnetik orang yang menyerang? Hal ini pada umumnya tidak akan terjadi oleh karena orang yang akan diserang biasanya berada dalam posisi tubuh yang lebih stabil dan akan lebih baik lagi bila orang itu juga berada dalam kondisi emosional yang tenang. Di samping itu gelombang elektromagnetik orang yang bertenaga dalam adalah lebih besar, sudah mapan dan mantap (selalu ada) dibandingkan dengan gelombang elektromagnetik “bangkitan sewaktu” dan orarg yang sedang beremosi. Makin besar tenaga dalam yang dimiliki orang yang akan diserang, makin tebal selubung gelombang elektromagnetiknya, sehingga semakin sulit bagi penyerang untuk mendekati orang yang akan diserangnya. Ibaratnya jarum kompas (apalagi jarum kompas “bangkitan sewaktu”) tidak akan mampu menggerakkan besi magnet dan semakin besar magnet itu maka jarum kompas yang didekatkan kepadanya sudah bergerak walaupun jaraknya masih jauh.
Kalau orang tersebut tidak bermaksud menyerang, sekalipun ia mengerahkan kekuatan otot yang cukup besar, gerakannya tidak akan menjadi kacau oleh karena arah gelombang elektromagnetiknya searah dengan gelombang elektromagnetik orang yang mempunyai tenaga dalam tersebut. Keadaannya sama dengan jarum kompas yang terletak dekat pada kumparan kawat dengan arus listrik searah dengan posisi sedemikian rupa sehingga arah gelombang elektromagnetik kumparan sama dengan arah gelombang magnetik jarum kompas itu, sebagaimana telah dikemukakan dibagian depan.  Nah perlu diketahui bahwa sesama tenaga dalam adalah gelombang elektromagnetik yang searah sehingga tidak akan saling berbenturan. Yang akan berbenturan ialah gelombang elektromagnetik “bangkitan sewaktu” hasil dan luapan emosi seseorang terhadap gelombang elektromagnetik tenaga dalam orang lain.

NIH DISINI GW SAJIKAN JUGA BAGAIMANA SUPAYA KAWAN2 GAK PADA KESENGAT LISTRIK,,,BACA DI BWAH INI,,,
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa juga mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral (ground). Acuan ini, yang biasanya di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang listrik dan satu lagi di ground di rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan tegangan antara kabel listrik di tangan dengan tegangan di kaki (ground), membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami kejutan listrik ("terkena strum").
Listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik yang kecil, misalnya yang tersimpan dalam batere, tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit efek setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub negatif.
Sistem listrik yang masuk ke rumah kita, jika menggunakan sistem listrik 1 fase, biasanya terdiri atas 3 kabel:
Pertama adalah kabel fase yang merupakan sumber listrik bolak-balik (positif dan negatifnya berbolak-balik terus menerus). Kabel ini adalah kabel yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik (PLN misalnya); kabel ini biasanya dinamakan kabel panas (hot), dapat dibandingkan seperti kutub positif pada sistem listrik arus searah (walaupun secara fisika adalah tidak tepat).
Kedua adalah kabel netral. Kabel ini pada dasarnya adalah kabel acuan tegangan nol, yang biasanya disambungkan ke tanah di pembangkit tenaga listrik (di kantor PLN misalnya); dapat dibandingkan seperti kutub negatif pada sistem listrik arus searah; jadi jika listrik ingin dialirkan ke lampu misalnya, maka satu kaki lampu harus dihubungkan ke kabel fase dan kaki lampu yang lain dihubungkan ke kabel netral; jika dipegang, kabel netral biasanya tidak menimbulkan efek strum yang berbahaya, namun karena ada kemungkinan perbedaan tegangan antara acuan nol di kantor PLN dengan acuan nol di lokasi kita, ada kemungkinan si pemegang merasakan kejutan listrik. Dalam kejadian-kejadian badai listrik luar angkasa (space electrical storm) yang besar, ada kemungkinan arus akan mengalir dari acuan tanah yang satu ke acuan tanah lain yang jauh letaknya. Fenomena alami ini bisa memicu kejadian mati lampu berskala besar.
Ketiga adalah kabel tanah atau Ground. Kabel ini adalah acuan nol di lokasi pemakai, yang biasanya disambungkan ke tanah di rumah pemakai; kabel ini benar-benar berasal dari logam yang ditanam di tanah dekat rumah kita; kabel ini merupakan kabel pengamanan yang biasanya disambungkan ke badan (chassis) alat2 listrik di rumah untuk memastikan bahwa pemakai alat tersebut tidak akan mengalami kejutan listrik. Walaupun secara teori, acuan nol di rumah (kabel tanah ini) harus sama dengan acuan nol di kantor PLN (kabel netral), kabel tanah seharusnya tidak boleh digunakan untuk membawa arus listrik (misalnya menyambungkan lampu dari kabel fase ke kabel tanah). Tindakan ceroboh seperti ini hanya akan mengundang bahaya karena chassis alat-alat listrik di rumah tersebut mungkin akan memiliki tegangan tinggi dan akan menyebabkan kejutan listrik bagi pemakai lain. Pastikan teknisi listrik anda memasang kabel tanah di sistem listrik di rumah. Pemasang ini penting, karena merupakan syarat mutlak bagi keselamatan anda dari bahaya kejutan listrik yang bisa berakibat fatal dan juga beberapa alat-alat listrik yang sensitif tidak akan bekerja dengan baik jika ada induksi listrik yang muncul di chassisnya (misalnya karena efek arus Eddy).

LHO LALU BAGAIMANA YA LISTRIK MENGALIR DALAM TUBUH /////TAMBAH PENASARAN !!!! 
BACA LAGI SOB,,,

Beberapa tahun yang lalu, seorang berkata kepada penulis : ada seorang Tao Yu pada saat menerima sepucuk surat dari She Fu, dia merasakan adanya getaran listrik di surat tersebut. Pertama-tama dia tidak terlalu memperhatikan hal tersebut, tetapi setelah menerima beberapa pucuk surat berikutnya, getaran listrik tersebut juga terasa,  hal ini menyebabkan dia jadi berpikir, mengapa ada getaran listrik pada surat yang diterima dari She Fu, sedangkan surat yang diterima dari teman yang lain tidak terasa ada getaran listriknya.
Setelah hal tersebut dibahas, maka diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : disetiap tubuh manusia ada getaran atau aliran listrik, pada umumnya getaran/aliran listrik tersebut sangat kecil dan lemah sekali, sehingga kita tidak merasakan keberadaannya, kalaupun kadang-kadang kita merasakan ada getaran/aliran listrik muncul di dalam tubuh, kita tidak terlalu merespon hal tersebut sehingga aliran listrik dalam tubuh walaupun ada seperti tidak ada.
Aliran listrik di dalam tubuh termasuk juga salah satu wujud dari “Chi” di dalam tubuh manusia. Yang dapat digolong “Chi” di dalam tubuh manusia antara lain :
1.      Oksigen.
2.      Darah dalam tubuh.
3.      Aliran listrik dalam tubuh.
4.      Cahaya mental dalam tubuh.
Oksigen dan  Darah merupakan benda yang sangat dibutuhkan oleh seluruh organ tubuh manusia, sedangkan Aliran listrik dan Cahaya mental adalah energi yang tidak kasat mata.
Jalannya empat benda tersebut, kadang-kadang bersatu, kadang-kadang sendiri-sendiri, tapi caranya sangat berlainan, diantaranya oksigen dan gizi dalam darah jadi satu grup, menggunakan pipa-pipa dalam tubuh untuk menyalurkannya keseluruh bagian tubuh, ini adalah transport nyata.
Aliran listrik dan cahaya mental jadi satu grup, untuk penyalurannya menggunakan saluran-saluran yang tak terlihat.
Kembali menguraikan mengenai surat yang diterima oleh Tao Yu yang merasakan ada getaran listrik, ini dibahas sebagai berikut : ada kemungkinan energi listrik dari tubuh si pengirim pada saat menulis surat dan alamat surat menempel pada permukaan surat dan sampul surat. Karena energinya kuat, maka hingga beberapa hari energi yang menempel pada surat masih terasa getaran listriknya oleh si penerima surat. Tapi mengapa pak pos yang mengantar surat tersebut tidak merasakan getaran/aliran listrik tersebut. Untuk hal ini kemungkinan besar frekwensi getaran/aliran listrik pak pos berbeda dengan frekwensi getaran listrik yang ada pada surat, sedangkan untuk sipenerima surat karena frekwensi getaran/aliran listriknya sama dengan yang ada di surat maka dia merasakan adanya getaran listrik tersebut.
Keras lemah getaran/aliran listrik dalam tubuh manusia berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Umumnya orang yang sering melakukan latihan Tao (Sen Kung, Chi Kung dan Cing Co Kung) atau sering semedi/meditasi hingga tenang, aliran listrik dalam tubuh akan jadi lebih kuat, terasa lebih keras dan sekaligus cahaya mentalnya juga lebih kuat dan tebal, energi ini bisa diperoleh dari latihan Tao atau dari semedi. Jika ada orang yang mampu mengumpulkan energi listrik tubuhnya kebagian telapak tangannya hingga bisa merasakan getaran listrik yang kuat di telapak tangannya, maka energi listrik tersebut ada kemungkinan bisa menyebuhkan beberapa penyakit tertentu

Karena seperti juga makhluk hidup lain di tubuh manusia juga tersimpan energi listrik dan dikelilingi medan listrik, maka energi listrik alami ini dapat dikonsentrasikan untuk menghasilkan tenaga dalam. Hal ini dapat terjadi melalui latihan fisik dengan pengaturan pernapasan. Latihan fisik berpengaruh pada suplai oksigen dalam tubuh.
Impuls listrik dihasilkan oleh ATP (adenosine triphosphate) sebagai senyawa yang menyimpan energi tubuh, yang terjadi akibat pembakaran oksigen dalam tubuh. Dalam sel, energi digunakan untuk mensintesis molekul baru, kontraksi otot, konduksi saraf, menghasilkan radian energi yang menghasilkan pancaran sinar.
Medan listrik dapat diperbesar hingga menghasilkan energi listrik tubuh (bioelektris) bila elektron bergerak lebih cepat secara teratur.
Energi atau tenaga dalam inilah yang diolah dan dikembangkan para ahli olah prana untuk menyembuhkan penyakit. "Segala yang ada di alam semesta merupakan manifestasi energi, seperti gravitasi, dan gelombang magnet, serta energi matahari,".

 Dalam pandangan, ada pula energi lain, yang halus atau baik, kasar atau buruk. Energi itu dapat masuk dalam tubuh manusia. Karena itu, salah satu tujuan pengobatan adalah mengubah daya lemah menjadi kuat dan kasar menjadi halus, dengan menetralisir energi yang ada pada bagian yang sakit.
Penyakit merupakan dampak dari adanya ketidakseimbangan tiga unsur dalam tubuh yaitu fisik, pikiran, dan jiwa. Faktor penyebabnya bisa berasal dari dalam diri sendiri atau unsur luar yang masuk kedalam tubuh. Virus dan bakteri sebagai salah satu faktor dari luar dapat mengganggu keseimbangan unsur tubuh.
Getaran, hawa panas, dan pancaran sinar yang dikeluarkan oleh bagian tubuh yang sakit berbeda dengan yang berasal dari bagian tubuh normal. Dengan mengenali perbedaan getaran, panas, dan sinar dari berbagai bagian tubuh, seorang penyembuh dengan tenaga prana dapat mengetahui ketidaknormalan yang terjadi pada satu atau lebih bagian tubuh.
Teknik penyembuhan dengan ilmu tenaga dalam bertujuan mematikan unsur negatif seperti virus dan bakteri, menetralkan zat kimia dalam tumbuh, serta membantu memperlancar suplai oksigen ke sel saraf sehingga sel dapat berfungsi semestinya. Ia berpendapat, sel syarat berperan penting dalam mengaktifkan organ dan sel tubuh lainnya.
Penyembuhan
Proses penyembuhan dilakukan mulai dari membaca getaran sinar tubuh di sekitar bagian yang dikeluhkan dan mencari sumber keluhan. Selanjutnya mengirim tenaga dalam halus ke pusat keluhan dan mengembalikan sinar tubuh kembali pada warna normal.
Pemancaran tenaga dalam bertujuan mengembalikan sinar atau cahaya organ tubuh pasien kembali ke kondisi normal. Selain itu, melalui tenaga dalam, ahli prana memberikan energi yang merangsang sel yang tidak normal atau pada lemah untuk menumbuhkan kekebalan.
Untuk mengembangkan tenaga dalam dibutuhkan meditasi gerak atau latihan silat, dan selanjutnya meditasi diam. Dengan penggabungan dua meditasi ini gelombang otak dapat dibangun dan ditingkatkan. Pada tingkat tertentu gelombang otak dapat dikendalikan untuk mengelola fungsi tubuh, jiwa, dan pikiran sesuai kebutuhan

G.  BAHAYA SENGATAN LISTRIK
Manusia  adalah  penghantar.  Jadi  jika  seseorang  menjadi  bagian  dari rangkaian listrik  maka  arus  listrik  akan   mengalir   melewati   tubuh   orang  tersebut. Inilah yang disebut tersengat listrik.

Lalu bagaimana seseorang bisa tersengat listrik ?
ada banyak kemungkinan, antara lain :
- Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
- Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak
- Kegagalan peralatan
- Terkena muatan listrik statis
- Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)

Akibat lengsung dari sengatan listrik biasanya akan terasa  kesemutan.  Bila  sengatan  listrik   terus berlangsung,  akan mulai menganggu  pernafasan  dan bahkan  bisa merusak jaringan syaraf. Akibat  tidak langsung dari sengatan listrik tidak kalah  bahaya nya,  misalnya jatuh dari ketinggian tertentu.  Hal ini  bisa   terjadi   pada  seorang  karyawan  yang kebetulan sedang memperbaiki instalasi listrik pada  ketinggian tertentu. Karena terkejut (akibat sengatan listrik) jatuh dan berakibat fatal.

 
Tingkat  keparahan  dari  akibat  langsung   maupun akibat tidak langsung dari sengatan listrik  dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni :

1. Ukuran fisik bidang kontak
2. Kondisi umum dan hambatan tubuh
3. Jumlah miliampere
4. Bagian tubuh yang dialiri arus
5. Lamanya arus mengalir
6. Tempat terjadinya basah atau kering
  
UKURAN FISIK BIDANG KONTAK
Semakin  besar dan luasbidang kontak  antara  tubuh dan  perlengkapan listrik, semakin rendah  hambatan instalasinya,  semakin  banyak  arus  listrik  yang  mengalir  melewatti  tubuh dan akan  semakin  parah akibatnya.

KONDISI UMUM DAN TAHANAN TUBUH
Tingkat  keparahan akibat sengatan listrik  bergantung pada kondisi umum korban. Apabila yang terkena sengatan  listrik  tersebut  dalam  keadaan   sakit akibatnya  tentu akan lebih parah dari korban  yang  pada saat kejadian dalam kondisi prima (sehat).
Faktor  lain  yang  mempengaruhi  keparahan  adalah  tubuh.  Semakin  kecil  tahan  tubuh  akan  semakin parah akibatnya.
Tahanan  tubuh  manusia  terhadap  aliran   listrik  berubah-ubah  sesuai  dengan  kondisinya.   Tahanan  tubuh  manusia  terdapat hampir  pada  semua  kulit  tubuh.
Kulit  tubuh terdiri atas 2 (dua) lapisan,  lapisan  luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun  dari  sel-sel sisik (scally cell) yang mempunyai  tahanan  yang  tinggi pada keadaan kering, bersih dan  tidak  sobek,  yakni  sekitar 100.000 ohm -  600.000  ohm. Pada  keadaan  basah atau sobek,  tahanannya  turun  drastis  sampai hanya sekitar 750 ohm. Untuk  kulit lapisan dalam, karena adanya cairan tubuh, memiliki  tahanan relatif lebih rendah, yakni sekitar 300 ohm .
Jadi bilamana kulit sedang kering, tahanan  menjadi  tinggi  dan  cukup  untuk  melindungi  dari  bahaya sengatan listrik.
Namun demikian untuk  mendapatkan kondisi  kulit yang benar-benar kering  adalah  hal  yang jarang dijumpai. Kecenderungannya setiap orang  akan mengeluarkan keringat walaupun hanya  sedikit. Oleh karena itu dianggap bahwa tubuh selalu  basah, tahanan  listrik  menjadi  rendah  dan  kemungkinan terkena sengatan menjadi tinggi.

Ternyata, tahanan tubuh juga dipengaruhi oleh jenis kelamin. Wanita dewasa memiliki tahanan tubuh  yang  berbeda  dengan  laki-laki  dewasa.  Tahanan  tubuh  wanita dewasa lebih rendah dibanding tahanan  tubuh  laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang  mengalir  ke  tubuh wanita dewasa  cenderung  lebih  besar dan akibatnya tentu juga lebih parah.



 DON'T FORGET TO GIVE YOUR COMMENT !!!

THANKS FOR YOUR VISIT TO MY BLOG...

0 komentar:

Post a Comment