Search

Sunday 30 June 2013

PENDIDIKAN KARAKTER YANG BERBASIS TEKNOLOGI


PENDIDIKAN YANG BERBASIS TEKNOLOGI

Suatu hal yang luar biasa saya dapatkan ketika saya megikuti acara seminar nasional "Implementasi kurikulum 2013" di Universitas Ahmad Dahlan yogyakarta,

Dari luar ketika saya hendak memasuki ruang setelah menyatap beberapa hidangan, terdengar suara yang mengebu-gebu dari dalam ruang seminar. saya pun segera masuk dengan rasa penasran yang tinggi.

Baru saja duduk saya melihat video pendidikan di jepang yang diputarkan di slide, lagi2 kata luar biasa yang terucap dalam hati saya,,walaupun sudah lama saya mendengar bahwa pendidikan jepang memang dibuat dengan kurikulum yang mengembangkan potensi siswa dengan pengelolaan kurikulum dilakukan oleh masing2 daerah tetapi tetap merujuk kepada kurikulum nasional.

saya bertanya2 siapa gerangan bapak ini yang begitu aktif berbicara dengan berjalan dengan interaksi yang amat baik dengan semua audience, inilah bapak Imam Robandi seorang dosen dari ITS yang saya sebut ahli dalam segala bidang, bidang pendidikan ok, teknologi ok. keagamaan ok,

beliau belum lama berbicara sudah mulai mengkritik acara dengan menyebut " pemasangan kabel yang semrawut, LCD yang berubah-ubah warnanya , kami audience pun sontak tertawa bersama2, kemudian beliau juga membagikan majalah pendidikan yang beliau tulis dan terbitkan setiap minggunya,,hem gratis juga,hehehe

beberapa hal yang saya tangkap dari pembicaraan beliau :
  1. Pendidikan seharusnya mengutamakan potensi dan karakter apa yang dimiliki seorang siswa bukan menyetarakan potensi siswa, misalnya siswa yang memiliki potensi di bidang tertentu, maka potensi tersebut yang seharusnya dikembangkan bukan malah menuntut potensi lainnya yang bukan bidangnya. sebagai contoh seorang siswa yang gemar bermain bola maka kembangkan dengan baik, di posisi mana dia seharusnya ,peyerang, gelandang , kipper atau beck,, beliau selalu mencontohkan neymar,(hehe bahkan gaji seorang menteri di negara kita kalah dengan neymar)
  2. Pendidikan harus didukung dengan fasilitas yang mumpuni, sekalipun kita ngak bisa membuat alat teknologi ya minimal kita bisa merawatnya. pendidikan yang ditopang dengan teknologi yang mumpuni mampu membuat siswa tentunya merasa nyaman ketika mereka belajar disekolah.
  3. Pendidikan harus membina karakter yang baik di dalam diri siswa. oleh bapak Imam Robandi dicontohkan bahwa ketika di jepang, seorang siswa jepang kita memulai belajar mereka membersihkan ruang kelasnya dan mereka selalu mengepel lantainya bersama2, seusai belajar siswa wajib merapikan tempat duduknya, mematikan lampu, menata kursi, (BAHKAN SESUATU YANG LUAR BIASA SAYA KATAKAN "SISWA DI JEPANG TIDAK BISA NAIK KELAS JIKA TIDAK MENARUH SEPATUNYA DI DALAM RAK SEPATU") berbeda dengan negara kita tidak bisa naik kelas jika tidak bisa mengerjakan soal matematikan.
  4. Pendidikan yang baik, bukan membuat siswa merasa terancam dengan mempreasure siswa terus menerus (seperti penjara), guru sebaiknya juga mempu berkoomunikasi dengan baik terhadap siswanya.
  5. Seorang Pendidik harus selalu UP To Date terhadap perkembangan teknologi alias "jangan GAPTEK".selain update terhadap perkembangan teknologi guru juga harus senantiasi update dengan informasi terbaru dalam kehiduoan sehingga kita bisa mengarah siswa kiita untuk bagaimana menyikapi setiap informasi baru yang mereka terima.
  6. Guru Fisika tidak harus selalu mengajarkan ilmu fisika, guru Matematika tidak harus mengajarkan Matematika, banyak hal lain yang terselip di dalamnya, Seperti yang pernah saya bahas dalam forum group facebook IGI, mengajarkan ilmu matematika dan fisika lebih membuat siswa tertarik jika disajikan dalam bentuk fakta alam yang nyata, bisa gambar, video, atau lebih baik juga langsung dengan mata dan kepala.(tergantung pada gurunya masing2) akan disampaikan seperti apa? Tapi yang pasti kita memasukan berbagai karakter pendukung dalam belajar ilmu alam, bahkan ilmu agama pun ada di dalamnya.
Kita memang butuh perubahan yang lebih untuk pendidikan di negara kita ini, sekalipun kurikulum sering berubah, tapi kita tetap mampu untuk mengarahkan siswa menjadi lebih baik dengan cara yang benar yaitu kembangka potensi/ skill siswa, kenali apa potensi mereka, jangan terlalu dibuat pusing dengan perubahan kurikulum ("Seperti pribahasa yang disamapikan bapak Imam rohandi""Biarkan pemerintahkan Meyiapkan nasi untuk dimakan tapi lauknya kita siapkan sendiri," karena kita yang lebih dekat dengan siswa, dan kita yang lebih mengenal siswa"

Terima kasih
wassalamualaikum, Wr. Wb

0 komentar:

Post a Comment